TENTANG band KOTAK

Tentang Kotak Band




Menyatukan empat orang dengan karakter musik berbeda tentu bukan perkara enteng. Apalagi jika mereka hanya diberi waktu sekitar dua pekan untuk saling beradaptasi. Tapi rupanya itu tak berlaku bagi Cella, Ices, Pare, dan Posan. "Tidak susah kami langsung menemukan chemistry," kata Cella, gitaris band Kotak.

Mereka dipertemukan dalam sebuah kompetisi band pada 2004. Pemenangnya dibagi dalam dua kelompok untuk masing-masing membentuk grup band. Kelompok pertama, yang terdiri atas empat orang, membentuk band dengan nama Kotak--yang artinya empat orang yang berbeda karakter bergabung dalam satu bidang: 4 sisi dan 4 sudut dalam 1 warna musik.

Dari sanalah Kotak terbentuk. Personel awal terdiri atas Cella (gitar), Ices (bas), Posan (drum), dan Pare (vokal). Pada 2007, Ices dan Pare keluar. Posisi mereka kemudian diisi Tantri pada vokal dan Cua sebagai pembetot bas. Warna musik Kotak banyak dipengaruhi oleh grup band Led Zeppelin, KoRn, God Bless, EdanE, BIP, Linkin Park, dan Alter Bridge.

Cella menuturkan tak gampang menyatukan kembali perbedaan warna musik dari dua personel yang baru masuk. Apalagi Cua, yang saat ini masih kuliah di London School and Public Relations, Jakarta, beraliran musik punk dan pop jazz.

Meski begitu, tak sampai dua pekan mereka sudah menemukan chemistry kembali. Dan bergabungnya Tantri, sebagai vokalis, kian mengentalkan konsep musik Kotak yang mengusung aliran modern rock.

Sebenarnya Kotak tak terlalu fanatik dengan hanya mengusung modern rock. "Kami akan mengikuti kemauan pasar," ujar Posan. "Bisa saja nanti musik rock kami padukan dengan gamelan atau angklung. Kenapa tidak?" Cella, yang sudah mulai belajar musik rock sejak kelas VI sekolah dasar, menambahkan.

Mereka ingin membuktikan bahwa Kotak bukan sekadar band instan. Walau terbentuk dari sebuah ajang kompetisi, mereka tetap bisa berprestasi dan membuat sebuah musik rock yang berkualitas dan diterima masyarakat.

Selain itu, mereka tertantang untuk menepis anggapan masyarakat yang acap mengidentikkan musisi rock dengan hal-hal negatif. Mereka ingin membuka mata publik bahwa anak-anak band rock tak brutal, tak terlibat narkoba, tawuran, ataupun jadi playboy. Mereka juga bisa melakukan hal-hal yang positif.

"Kami ingin membuktikan, meski bertato, saya orangnya baik, tidak brutal," kata Posan, yang juga jebolan Universitas Gunadarma, Jakarta. Hal yang sama dilontarkan Cua. Dia bertekad menyelesaikan kuliahnya. "Dan membahagiakan keluarga," tutur gadis 21 tahun ini. Adapun Cella dan Tantri bercita-cita tetap eksis untuk mengembangkan musik rock.

Personel:
Vokal: Tantristalindri atau Tantri (Tan3)


Bas: Swasti Sabdastantri atau Chua


Gitar: Mario Marcella Handika Putra atau Cella (C6)


Drum: Haposan Harianto Tobing atau Posan

0 komentar:

Posting Komentar