sososk ini seperti sosok yang menakutkan
bagi mereka yang mempunyai persoalan
begitu kata itu di sebut
ada yang langsung bersungut
ada yang jatuh semaput
ada yang tersenyum kecut
tapi ada juga
yang biasa-biasa saja
tak ada yang perlu di jauhi
karena memahami tugas provesi ini
dan tak sedikit yang menghindar
karena jantung berdebar-debar
mendapat kabar
berita buruk akan tersebar
ada juga yang keluar sembunyi-sembunyi
takut wartawan mengikuti
'tuk dapatkan invormasi
tentang gosip yang belum pasti
ada yang menyumpah di dalam hatiu
"dasar wartawan,
tahu aja
mana yang perawan
mana yang hertawan
mana yang dermawan
mana yang kolusi
mana yang korupsi
mana yang poligami
dan mana yang aborsi
tapi ada juga yang mengejar-ngejar wartawan
minta diri supaya di ekspos supaya terkenal
ada yang mencari wartawan
untuk menutup diri apa yang di lakukan
ada yang mengundang wartawan
untuk konferensi pers untuk berita berimbang
tapi ad ajuga yang sedikit preman
wartawan di pukul
karena permintaannya tak di kabul
ada wartawan yang dihardik
karena takut manyimpan gundik
sebaliknya ada wartawan membentuk opini
karena telah menerima upeti
ada wartawan yang narasumbernya di jadikan dewa,
karena telah berjanji seia-sekata
sehingga tokohnya itu ke itu saja
semua persoalan tokoh itu saja yang bicara
walapun bukan bidang ke ahlian
ada wartawan yang hanya bermodalkan kamera
berlagak sana,berlagak sini
tapi berita tak ada yang jadi
gertak sana, gertak sini
ujungnya tetepu u-u-d juga
karena koran, di tak punya
wartawan bodong agaknya
ada wartawan yang hobi buat surat kaleng
mengadukan pejabat yang di anggap maling
alamat pertama surat ke KPK
tapi tembusannya lengkap ke penjuru dunia
dan sampai ke pintu surga-----neraka
ada juga wartawan rajin mengejar iklan
sedap kali ada pelantikan
lantak kau lah, wan...wan
sesungguhnya wartawan provesi yang mulia
mencari berita kemana-mana
sampai ke ujung dunia menyabung nyawa
tanpa wartawan,
tak ada sarapan pengetahuan
tanpa wartawan
'hari gelap macam 'nak hujan tanpa wartawan
peristiwa penting banyak tersimpan
tanpa wartawan
banyak berita yang terpendam
dan masih banyak wartawan
yang masih punya nurani
yang berbudi pekerti,
yang mencintai profesi
inilah wartawan sejati yang tidak mau di bayar
seperti ayah handa Rosihan Anwar
my room, sungai ladi
14 januari 2007
pukul 19.59 WIB.
bagi mereka yang mempunyai persoalan
begitu kata itu di sebut
ada yang langsung bersungut
ada yang jatuh semaput
ada yang tersenyum kecut
tapi ada juga
yang biasa-biasa saja
tak ada yang perlu di jauhi
karena memahami tugas provesi ini
dan tak sedikit yang menghindar
karena jantung berdebar-debar
mendapat kabar
berita buruk akan tersebar
ada juga yang keluar sembunyi-sembunyi
takut wartawan mengikuti
'tuk dapatkan invormasi
tentang gosip yang belum pasti
ada yang menyumpah di dalam hatiu
"dasar wartawan,
tahu aja
mana yang perawan
mana yang hertawan
mana yang dermawan
mana yang kolusi
mana yang korupsi
mana yang poligami
dan mana yang aborsi
tapi ada juga yang mengejar-ngejar wartawan
minta diri supaya di ekspos supaya terkenal
ada yang mencari wartawan
untuk menutup diri apa yang di lakukan
ada yang mengundang wartawan
untuk konferensi pers untuk berita berimbang
tapi ad ajuga yang sedikit preman
wartawan di pukul
karena permintaannya tak di kabul
ada wartawan yang dihardik
karena takut manyimpan gundik
sebaliknya ada wartawan membentuk opini
karena telah menerima upeti
ada wartawan yang narasumbernya di jadikan dewa,
karena telah berjanji seia-sekata
sehingga tokohnya itu ke itu saja
semua persoalan tokoh itu saja yang bicara
walapun bukan bidang ke ahlian
ada wartawan yang hanya bermodalkan kamera
berlagak sana,berlagak sini
tapi berita tak ada yang jadi
gertak sana, gertak sini
ujungnya tetepu u-u-d juga
karena koran, di tak punya
wartawan bodong agaknya
ada wartawan yang hobi buat surat kaleng
mengadukan pejabat yang di anggap maling
alamat pertama surat ke KPK
tapi tembusannya lengkap ke penjuru dunia
dan sampai ke pintu surga-----neraka
ada juga wartawan rajin mengejar iklan
sedap kali ada pelantikan
lantak kau lah, wan...wan
sesungguhnya wartawan provesi yang mulia
mencari berita kemana-mana
sampai ke ujung dunia menyabung nyawa
tanpa wartawan,
tak ada sarapan pengetahuan
tanpa wartawan
'hari gelap macam 'nak hujan tanpa wartawan
peristiwa penting banyak tersimpan
tanpa wartawan
banyak berita yang terpendam
dan masih banyak wartawan
yang masih punya nurani
yang berbudi pekerti,
yang mencintai profesi
inilah wartawan sejati yang tidak mau di bayar
seperti ayah handa Rosihan Anwar
my room, sungai ladi
14 januari 2007
pukul 19.59 WIB.
0 komentar:
Posting Komentar