puisi nyanyian rakyak kecil

Bu wali,
bantulah kami rakyak kecil
tak berdaya menghadapi birokrasi
kemana kami akan mengadu

harusnya ke pak RT dulu
tapi katanya ke pak RW sajalah
pergilah ke tempat pak RW
tapi katanya, ke pak Lurah

sampai di tempak pak lurah,
katanya ke pak camat pula
lalu coba ke kepala bagian
katanya tunggu pak asisten
akhirnya kami ke kadis.
katanya langsung saja ke wali kota

beginilah nasib kami,Bu wali
terlalu banyak "katanya"
di bola kesana kemari
tak ada yang mau peduli
sebetulnya ingin sekali
bertemu wawako atau bu wali sendiri
biar bisa curhat sekali
tapi, itu Lho bu wali
kami takuuuutttt....
ada satpol di depan pintu
wajahnya tak bersahabat, kaku

rasanya jadi stres dan mati kutu
walaupun bu wali selalu menganjurkan
kita harus selalu senyum senyum dan senyum
sebagai warga kota wisata dan budaya
tapi kami betul betul tak mampu tersenyum
bertemu dengan satpol yang mukanya begitu

sebetulnya banyak sekali ingin di sampaikan
mengenai kebijakan raskin
dana BOS sana BLT, beasiswa
bantuan minyak tanah dan sembako,
kebijakan KTP, KK dan akte selalu di tunggu
sayang banyak yang sangkut di tengah
dari pada turun lancar ke bawah
begini-begitu, harus ini, harus itu
lapor sana , lapor sini walhasil....gigit jari
ternyata yang dapat, famili si itu
kakak si tuli, abang si bisu
emak si doli, bapak si tarsu

bu wali
andai ada waktumu
tolong periksa kembali
hal yang tersangkut-sangkut
mereka yang terkait-kait
hanya manggut-manggut di depan bu wali

begitu ibu tak ada
mereka pun lupa semua
kami merasa betul-betul warga kelas dua
yang tak di pandang sebelah mata

waspadalah!!!
kejahatan bukan terjadi karena niat,
tapi juga karena ada kesempatan

waspadalah!
terhadap mereka yang bermuka dua
depan bilang iya, belakan nyumpah celaka
depan tersenyum, belakang mengaum-aum
belakan menikam dengan pisau belati
ini bukan rekayasa atau mengada-ada
apa lagi mengarang cerita
kami dengar dan saksikan sendiri
mereka  tak sungkan tertawa
bila melihat ibu berduka
karena tidak mengenal kami
mereka tak pernah menyangka

bu wali punya intel suka rela
seperti kami si rakyak kecil
tak pernah menuntut honor
untuk menyampaikan berita

inilah berita aktual dan terpercaya
dari koresponden suka rela
tak pernah jadi headline di koran koran
karena kami
         "indah bapid,"kecek si upik.
alias "nang hodong hepeng,"" kata si butet
alias "mboten enten arto."sanjang tumiem
alias "no money" encik robert says
alias "tak berduit" kate amat bodek

0 komentar:

Posting Komentar